Hyperemesis gravidarum adalah nama lain dari mual dan muntah berat yang dialami ibu hamil. Mual muntah yang berat yang terjadi di trimester ke-2 kehamilan bisa meningkatkan risiko preeklampsia atau keracunan kehamilan.
Dampak buruk mual dan muntah berat pada trimester ke-2 ini bisa membuat bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Sedangkan bagi ibu yang mengalami gangguan kesehatan hyperemesis gravidarum biasanya harus mendapatkan perawatan rumah sakit.
Ibu hamil yag mengalami mual muntah yang hebat ini beresiko tiga kali lipat mengalami gangguan plasenta berupa plasenta terpisah dari dinding rahimnya. Memang tak banyak wanita yang menderita mual dan muntah hebat sampai memerlukan perawatan di rumah sakit. Sebenarnya perawatan rumah sakit cukup diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Gangguan mual muntah yang parah bagi ibu hamil bisa menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi. Bahkan gangguan ini bisa menyebabkan bayi lahir prematur.
Gejala mual-mual pada ibu hamil atau morning sickness pada umumnya akan menghilang pada usia kehamilan minggu ke 10 sampai 16. Mual dan muntah berat biasanya terjadi karena tingginya hormon human chorionic gonadotropin / HCG yang diproduksi plasenta di awal-awal masa kehamilan. Kadar HCG yang tinggi sampai dengan trimester ke 2 kehamilan ini bisa menandakan adanya pembentukan plasenta yang kurang normal.
Memasuki Masa Hamil? Dr Riyani SpOG Siap Membantu.
Kesalahan-kesalahan saat menjalani masa kehamilan bisa menyebabkan beberapa masalah serius, di antaranya:
- Keguguran.
- Bayi cacat saat dilahirkan.
- Rasa sakit yang berlebihan saat persalinan, dan masih banyak lagi.
Kesalahan-kesalahan ini biasanya sering di alami oleh ibu-ibu muda yang minim pengetahuan tentang memperlakukan kehamilannya, Lihat Selengkapnya...>>>
Pesan Dari Dr Eiyta Tentang Solusi Merawat Bayi:
