Seperti yang dilansir dari media online kompas, memotong tali pusat atau plasenta begitu bayi dilahirkan, yang merupakan standar kedokteran saat ini, dinilai merugikan bayi karena mereka beresiko tinggi kekurangan zat besi. Para ahli dan pendukung persalinan minim trauma (gentle birth) menilai praktek pemotongan plasenta segera setelah bayi lahir tersebut perlu direvisi. Mereka menyebutkan, membiarkan plasenta tetap terhubung dengan bayi selama beberapa menit bermanfaat positif karena semakin banyak darah yang ditransfer ke bayi. "Saat bayi dilahirkan, sepertiga darahnya masih ada di tali pusat dan plasenta," kata Belinda Phipps, dari National Childbirt Trust. Sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Royal College of Obstetrician and Gynaecologist (RCOG), menyebutkan bahwa bayi yang tali pusatnya langsung dipotong memiliki kadar zat besi lebih rendah sampai periode enam bulan kemudian. Padahal, kadar zat besi yang rendah terkait erat dengan perkembangan kecerdasan bayi. Karena itu para ahli menyarankan agar plasenta dibiarkan sampai berhenti berdenyut secara alami, kira-kira dua sampai lima menit setelah persalinan.
Memasuki Masa Hamil? Dr Riyani SpOG Siap Membantu.
Kesalahan-kesalahan saat menjalani masa kehamilan bisa menyebabkan beberapa masalah serius, di antaranya:
- Keguguran.
- Bayi cacat saat dilahirkan.
- Rasa sakit yang berlebihan saat persalinan, dan masih banyak lagi.
Kesalahan-kesalahan ini biasanya sering di alami oleh ibu-ibu muda yang minim pengetahuan tentang memperlakukan kehamilannya, Lihat Selengkapnya...>>>
Pesan Dari Dr Eiyta Tentang Solusi Merawat Bayi: