ke sel-sel tubuh.
Tanpa pasokan oksigen yang cukup, sel-sel tubuh tidak dapat memproduksi energi. Alhasil ibu merasa lelah, lemas, pusing, kurang konsentrasi. Nah, untuk menghasilkan sel-sel darah merah yang memadai, tubuh butuh asupan zat besi dari pola makan sehari-hari, selain itu juga dari asam folat dan vitamin B12. Anemia pada ibu hamil terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan zat besi yang meningkat dengan asupan yang kurang. Seperti diketahui, ibu hamil butuh zat besi 1000 mg sedangkan asupan zat besi yang berasal dari makanan selama hamil sering kali kurang atau tak memenuhi kebutuhan. Kebutuhan zat besi untuk meningkatkan volume darah, massa jaringan tubuh itu serta pertumbuhan janin.
Menurut spesialis kandungan dan kebidanan Dr. Damar Pramusinto, SpOG(K), kondisi anemia pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan janin dalam kandungan, antara lain meningkatkan risiko bayi dengan asfiksia (gangguan pernapasan), berat badan lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur hingga kematian ibu dan bayi. Selain itu, ada risiko terjadinya perdarahan, partus lama, aborsi dan infeksi.
Anemia dapat ditangani dengan memperbaiki pola makan kaya zat besi yaitu dari sumber hewani seperti hati dan daging serta sumber nabati seperti kacang-kacangan, sayur dan buah. Jadi pentingnya memperhatikan makanan disaat hamil untuk memenuhi kebutuhan gizi yang bermanfaat bagi ibu dan kandungannya.
Memasuki Masa Hamil? Dr Riyani SpOG Siap Membantu.
Kesalahan-kesalahan saat menjalani masa kehamilan bisa menyebabkan beberapa masalah serius, di antaranya:
- Keguguran.
- Bayi cacat saat dilahirkan.
- Rasa sakit yang berlebihan saat persalinan, dan masih banyak lagi.
Kesalahan-kesalahan ini biasanya sering di alami oleh ibu-ibu muda yang minim pengetahuan tentang memperlakukan kehamilannya, Lihat Selengkapnya...>>>
Pesan Dari Dr Eiyta Tentang Solusi Merawat Bayi:
